What the mind think, the body will created.

Pemeretaan Pembangunan, Menuju Indonesia Maju, Sejahtera.

Kesenjangan itu begitu terlihat, dari berbagai sektor dalam keberlangsungan negara ini. Betapa memprihatinkannya keadaan daerah yang jauh dari hiruk pikuk ibukota.
Apresiasi terhadap pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan ataupun peningkatan kualitas pelayanan publik sampai hari ini, namun masih banyak PR yang harus segera dibenahi. Butuh proses yang panjang, disisi lain konstalasi pekembangan glabal yang begitu dinamis yang selalu menganggu konsistensi peningkatan pembangunan yang sedang dilakukan, contoh kongkrit hari ini adalah peningkatan nilai tukar rupih terhadap dollar yang sangat menganggu terhadap ikhtiar pemerintah dalam melaksanakan pembangunan dari berbagai sektor.

Diperlukannya semangat kebersamaan dan kompak dari tingkat pusat hingga daerah, koordinasi yang dinamis dalam pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik. Selain itu kontrol atau pengawasan pemerintah pusat terhadap pelaksanaan pembangunan di daerah harus terpastikan pelaksanaannya. Jangan sampai terjadi, semua kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik ini hanya urusan menghabiskan anggaran negara, mengugurkan kewajiban karena telah menyampaikannya kepada pemerintah daerah dan semuanya dianggap selesai tanpa pengawasan dan lebih jauhnya pada pencapaian target yang diharapkan.

Luasnya wilayah Indonesia ini yang sedikit banyak menjadi kendala dari tercapainya pemerataan yang proporsional menjadi sebuah kedala yang sangat nyata membuat panjangnya birokrasi yang terjadi di negeri ini. Untuk memangkas panjangnya birokrasi ini perlunya koordinasi yang responsif  dalam menyampaikan informasi dan pelaporan daerah terhadap kondisi yang perlu hadirnya pemerintah provinsi/pusat untuk meyelsaikan persoalan yang terjadi. Kemajuan teknologi harus bisa menyelsaikan persoalan yang terjadi dan panjangnya birokrasi.

Konsep dasar adalah kunci dari pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, disisi lain integritas pelaksana mandat pemerintah untuk melakukan perubahan dan pelayanan publik masih bermasalah dengan maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme di negeri ini. Kesadaran kita sebagai warga negara yang harus mengisi kemerdekaan ini dengan hal positif masih dalam tingkat yang memprihatinkan. Artinya semua ini harus diselsaikan oleh berbagai pihak dari mulai pemerintah hingga masyarakat yang memiliki kepekaan terhadap kondisi yang terjadi pada lingkungan sekitarnya, serta responsif dalam berkoordinasi pada peristiwa yang terjadi.

Pelaksanaan pembangunan seperti tanpa arah setelah hilangnya Garis Besar Haluan Negara (GBHN), terkonsep matang hanya untuk satu rezim pemerintahan, setelah berganti semuanya dibongkar dengan konsep baru yang dianggap lebih tepat. Pola seperti ini menghilangkan keberlangsungan nyata yang seharusnya terintegrasi dengan fokus yang penuh sampai terasa keberhasilan dari pembangunan tersebut.

Fokus pembangunan yang dilakukan pemerintah harus berkelanjutan hingga mencapai hasil yang diharapkan. konsep yang matang, pelaksanaan yang cepat dan tepat hingga menghasilkan hasil  minimal mendekati ekspektasi dari pembangunan yang dilaksanakan dan evaluasi berkelanjutan yang terus dilakukan dengan semangat peningkatan dari hasil yang dicapai. Untuk mencapai hal tersebut diperlukannya acuan yang menjamin keberlangsungan pembangunan tersebut agar fokus terlaksana dari konsep, hasil dan peningkatannya. Dengan hal ini diperlukan adanya Garis Besar Haluan Negara (GBHN) atau apapun itu namanya yang seharusnya menjadi acuan fokus pemerintah dalam melaksanakan pembangunan. Pembenahan yang harus dilakukan adalah sebuah tantangan yang harus diselesaikan bersama dalam mencapai Negara yang berdaulat, Maju dan Sejahtera.


Pertama, Supremasi Hukum dengan didukung oleh penegak hukum yang berkualitas dan penyusunan Produk hukum yang produktif serta lepas dari berbagai kepentingan. Ketegasan hukum sebagai acuan dalam mengatur kehidupan bernegara, hal ini dirasa penting dengan belum tegaknya hukum yang hadir di Indonesia. Sebagai bukti, dirasa belum menemui keadilan ketika menentukan hukuman terpidana korupsi dengan kasus pencurian ayam. Mengapa persoalan ini terjadi? Apakah Peraturan Hukum/Perundang-undangan yang tidak tegas dalam menentukan hal tersebut atau penegak hukum yang tidak profesional? Silahkan anda berekspektasi sesuai apa yang anda pikirkan. Selain itu produk hukum yang mengatur kehidupan bernegara dan bermasyarakat, hal ini terasa sangat membingungkan dimana produk hukum yang dianggap strategis dan penuh kepentingan selalu lebih diperhatikan tanpa menganalisis produk hukum yang lebih prioritas, contoh konkrit yang pernah terjadi adalah persoalan revisi UU MD3 lebih dipentingkan dan diributkan daripada menyusun Peraturan pemerintah untuk mendukung UU Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah yang sampai hari ini belum lengkap,ini merupakan peraturan pelaksanaan pemerintahan dan pelayanan publik yang menjadi acuan dalam kegiatan bernegara dalam rangka melayani masyarakat.

Kedua, pemerataan pelaksanaan manajemen kepegawaian. Kenapa manajemen kepegawaian? Pegawai Negeri Sipil (PNS/ASN) merupakan tombak utama dalam pelaksanaan pembangunan dan pelayanan publik dari seluruh aspek kehidupan bernegara, dari hal terkecil hingga yang terbesar. Perlunya ASN yang disiplin dalam melaksanakan tupoksinya sesuai peraturan perundang-undangan, berintegritas dan efektif dalam melaksanakan tugas, kreatif dan inovatif dalam melaksanakan perubahan dan peka terhadap lingkungan sekitarnya, menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam melakukan perubahan pada lingkungannya. Maka dari itu perlunya peningkatan kualitas kompetensi PNS/ASN, pola karir yang jelas dan penggajian yang seimbang dengan kinerja dalam rangka menjamin perkembangan diri dan kesejahteraan PNS/ASN. Pelaksanaan manajemen PNS/ASN ini belum merata sampai daerah karena pengawasan Kementerian berwenang dalam hal ini adalah Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dirasa masih belum melaksanakan pengawasan yang maksimal yang pelaksanaan manajemen PNS/ASN ini. Sebagai contoh kecil namun penting adalah pelaksanaan Finger Print pegawai dalam rangka pengawasan disiplin pegawai belum dilaksanakan oleh seluruh daerah terlebih lagi persoalan e-Kinerja yang menjadi pencapaian terget kinerja PNS/ASN. Hal ini perlu dibenahi atau percepatan pemerataan pelaksanaan sebagai pengawasan yang diberikan oleh pemerintah terhadap pegawainya (PNS/ASN) untuk menjaga ritme keberlangsungan pemerintahan.

Ketiga, Pembangunan Infrastruktuf yang masif dan peningkatan ekonomi, karena pembangunan infratruktur ini merupakan salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan sebuah negara. Berdasarkan pada publikasi World Development Report oleh World Bank bahwa infrastruktur berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dijumpai pada wilayah dengan tingkat ketersediaan infrastruktuf yang mencukupi. 
Pertumbuhan ekonomi berkaitan sangat erat dengan kemiskinan dan pendapatan perkapita yang dihasilkan oleh negara
tersebut. Dari kalimat diatas bisa disimpulkan bahwa infrastruktur dan ekonomi adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, jika ingin meningkatkan ekonomi harus diawali dengan pembangunan infrastruktur, meskipun pada prakteknya ini merupakan kegiatan yang harus berlangsung beriringan. Disisi lain pemerintah harus memberikan stimulus terhadap pelaku ekonomi dan masyarakat agar peningkatan ekonomi berjalan lancar, beretika dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Keempat, pendidikan yang berkualitas dan bermoral dihadirkan oleh negara hingga pelosok negeri sebagai investasi pondasi untuk keberlangsungan negara di masa depan, selain itu untuk mencapai negara yang kuat, maju dan sejahtera di kemudian hari. Pendidikan yang menghasilkan kaum terdidik dan peka terhadap peristiwa di lingkungannya, memiliki keterampilan yang siap pakai dalam berbagai bidang. Outputnya, dengan hadirnya pendidikan yang berkualitas dan kaum terdidik yang memiliki keterampilan dari berbagai  penunjang kemajuan negara diberbagai bidang, hingga akhirnya dapat berdaya dan memberdayakan semua sektor. Ketika ini tercapai, tugas negara adalah memberikan kesempatan kepada anak negeri untuk mengaktualisasikan dirinya pada kemampuan yang dimilikinya. Bayangkan ketika negara ini memiliki sumber daya yang mempuni, perlahan tapi pasti ketergantungan terhadap sumber daya asing akan terkikis dengan sendirinya. Kuncinya, hadirkan pendidikan yang berkualitas dan bermoral hingga pelosok negeri, berikan mereka kesempatan, dampingi dengan pengawasan pemerintah dan hasilnya kemandirian sumber daya yang dimiliki oleh negara ini.

Kelima, terjaganya sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Disadari atau tidak, lingkungan hidup merupakan sektor yang kurang dan bahkan tidak terperhatikan. padahal Alam raya ini merupakan tempat dimana kita tinggal, memijakan kaki dan tempat kita bernaung.
Permasalahan sumber daya alam dan lingkungan ini seringkali menjadi masalah yang sulit terselsaikan, padahal ini menyangkut dalam kelangsungan hidup manusia secara luas. Pemerintah dan masyarakat harus peka terhadap permasalahan ini, ekploitasi alam tanpa etika akan menimbulkan permasalahan yang berkepanjangan, maka seyogyanya permasalahan sumber daya alam ini harus menjadi fokus perhatian pemerintah dan masyarakat. Jangan hanya melihat pada sisi tingginya penghasilan negara pada potensi ini, arif dan bijaksana dalam eksploitasi alam malah akan memeberikan keselamatan bagi kehidupan masa depan. Jangan sampai terjadi lagi kemarahan alam yang terjadi karena serakahnya manusia dalam ekspliotasi alam. Kita harus mengakui bahwa potensi terbesar di negeri ini adalah sumber daya alam dengan bukti bahwa devisa terbesar indonesia adalah pada sektor Migas dan Pariwisata, selain itu sektor pertanian (kelapa sawit, teh, kopi dsb) dan hasil laut (ikan, udang dsb) ikut memberikan penghasilan yang besar. Tugas kita semua adalah menjaga semua itu agar tetap lestari hingga tidak menghilangkan keuntungan yang telah kita dapatkan hari ini. Sektor migas harus diekploitasi dengan arif dan bijaksana, pariwisata alam dijaga kelestaraiannya agar terjaganya lingkungan dimana tempat kita hidup dan memberi sumbangan devisa berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

Dalam mewujudkan point di atas, pemerintah hurus bisa mengejawantahkan konsep yang dituangkan kedalam program dengan pelaksanaan yang fokus, tentunya fokus ini harus optimal dengan didukung oleh pelaksana mandat pemerintah yang terlepas dengan kepentingan apapun, keikhlasan bekerja dalam rangka mencapai kemajuan bangsa sebagaimana yang diharapkan serta dukungan dari seluruh elemen masyarakat yang sadar dan mau berkoordinasi, kritis dan responsif.

Labels: budaya, ekonomi, fachriha, hukum, kebijakan, lingkungan, maju, pembangunan, pemerintahan, sejahtera, sosial

Thanks for reading Pemeretaan Pembangunan, Menuju Indonesia Maju, Sejahtera.. Please share...!

0 Comment for "Pemeretaan Pembangunan, Menuju Indonesia Maju, Sejahtera."

Back To Top